Monday, February 8, 2010
GRAFOLOGI : "TULISANMU WATAKMU"
Manusia sulit berpura-pura soal "jerohannya". Ada beragam jejak yang bisa dibaca orang tentang kepribadian. Bahkan orientasi seksual pun terpampang jelas melalui beberapa anggota badan. Salah satu tanda untuk menguak hal itu adalah tulisan tangan.
Tulisan tangn yang sudah jarang kita lakukan seiring maraknya layanan pesan singkat dan surat elektronik itu bisa menjadi pintu gerbang buat mengorek kepribadian dan karakter kita. "Tak bisa disangkal lagi bahwa tulisan tangan seseorang itu khas. Karakteristik bentuknya tidak bisa benar-benar ditiru oleh orang lain," tulis Camillo Baldi dalam bukunya A Method to Recognize the Nature and Quality of a Writer. Buku ini diterbitkan tahun 1622 dan diyakini menjadi buku pertama yang menganalisis tulisan tangan. Camillo sendiri adalah dokter dan filsuf dari Italia seta guru besar di Universitas Bologna
Tulisan tangan memang bukan hasil karya tangan semata. Ada yang menyatakan bahwa tulisan tangan seharusnya disebut dengan tulisan otak sebab perintah gerak yang membuat tulisan berasal dari otak, bukan dari tangan. " Makanya tidak aneh jika ada orang yang bisa menulis menggunakan kaki,"
Karakter seseorang merupakan hasil rangsangan dari lingkungan sejak kecil hingga besar. Bentuk atau ukuran huruf seseorang bisa saja berubah, tapi gerakan spontan saat anak-anak membuat "tulisan cakar ayamnya" akan tetap terlihat.
Untuk bisa dianalisis tentu saja kita harus menyerahkan hasil tulisan tangan kita, minimal kita membuat 15 baris tulisan, Tulisan tadi harus digoreskan diatas kertas tanpa garis. Mengapa harus polos? Baseline atau kerataan tulisan ternyata termasuk faktor yang dinilai. Tidak ada ketentuan harus menulis apa. Bukan cerita yang dinilai. JUga tidak perlu mengerahkan ingatan bagaimana membuat tulisan halus (Grafologi tidak melihat apakah tulisan anda cantik atau berantakan). Cuma, untuk alat tulisnya harus menggunakan bolpoin standar. boleh warna biru atau hitam. Alat tulis seperti Boxy atau spidol sebaiknya tidak digunakan, sebab dapat membuat analisis bias akibat kuat lemah tekanan tulisan tidak terbaca.
Ada bebera karakter dan goresan yang bisa digunakan untuk mengintip karakter seseorang. Misalnya huruf o, i, atau t, huruf o kalau tidak menutup sempurna biasanya anda cenderung berbohong dan juga menguak seseorang apakah ia teliti atau tidak. Dari penulisan huruf "i" dan "j" bisa ketahuan apakah seseorang peduli pada detail atau tidak. Sementara huruf "t" akan memberikan pembacaan soal kepercayaan diri. Tentu saja analisis tidak hanya melihat satu huruf saja. Aspek lainpun akan mempengaruhi penilaian karakter seseorang.
Besar kecil huruf (yang diukur menggunakan penggaris), fluktuasi tulisan (makanya penulisan, dikertas tanpa garis, kecondongan tulisan (apakah miring ke kanan, tegak, atau miring ke kiri), serta lebar tulisan merupakan beberapa aspek yang turut berperan dalam penilitian. Dari kecondongan tulisan, bisa diteropong kehidupan sosialnya. "Jika tulisannya miring ke kanan maka penulisannya memiliki kehidupan interaksi sosial yang bagus. Miring ke kiri, cenderung melihat diri sendiri sebagai center."
Sebenarnya, semua orang bisa mempelajari grafologi ini, tidak ada kualifikasi khusus kemampuan untuk disiplin saja modalnya. Soal keakuratan sampai saat ini diatas 90% analisisnya sesuai dengan karakter ternilai.
Selengkapnya bisa dibaca di Intisari Juni 2008
Posted by
Agus
Labels:
Lain-lain
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Please comment,.....